Rabu, 24 Desember 2008

Cinta, budaya dan agama

Hampir tidak ada budaya dan agama yang tidak mengatur cinta. Misalnya, ajaran Islam menghendaki pernikahan sebagai wujud cinta. Jika mencintai, maka menikahlah dengannya. Nah, dalam pernikahan-lah orang bebas untuk mengekspresikan cinta. Hubungan seksual juga baru boleh dilaksanakan dalam ikatan pernikahan. Ekspresi cinta apapun di luar pernikahan dianggap sebagai tabu.

Cinta, meskipun kemunculannya benar-benar bebas. Tapi ekspresinya tidaklah bebas. Ia terkungkung norma budaya. Misalnya saja, adalah hal biasa di negara barat, setelah mengatakan cinta, kemudian melakukan hubungan seksual. Jam 8 malam mengatakan cinta, lalu jam 10 malam melakukan hubungan seksual. Sementara itu, di Indonesia, umumnya orang akan menunggu cukup lama sebelum hubungan seksual bisa dilakukan. Bahkan masih sangat banyak yang tidak mau melakukan hubungan seksual sebelum menikah.

Begitu juga tinggal bersama menjadi tabu bagi sebagian budaya tapi menjadi budaya di beberapa negara. Misalnya saja, di Inggris, adalah hal biasa tinggal bersama kekasih tanpa ada ikatan pernikahan. Jika Anda penggemar sepak bola, Anda pasti sering mendengar pemain-pemain bola yang baru menikah setelah bertahun-tahun hidup bersama dan bahkan memiliki anak. Tapi tidak di Yogyakarta. Kalau berani melakukannya, bakal di grebeg habis. Kalau cuma diusir masih mendingan, tidak jarang sampai dipukuli karena dipandang sebagai noda. Mereka yang tetap nekad tinggal bersama akan membekali diri dengan surat nikah palsu.

Pacaran adalah hubungan cinta yang semakin lama semakin diperbolehkan. Dulu, tidak ada anak muda yang diperbolehkan pacaran. Saat ini, hampir tidak ada anak muda yang tidak pacaran. Kegiatan yang dilakukan dalam pacaran pun sangat berbeda. Dulu, jangankan memegang tangan, melihatpun harus dari lubang jendela. Sekarang ini, tidak hanya ciuman, hubungan seksual mulai biasa dilakukan oleh mereka yang berpacaran. Tidak heran jika angka kehamilan di luar nikah semakin naik dari tahun ke tahun.

Kepada siapa orang boleh mencintai pun budaya memberi batasan. Mencintai istri orang merupakan tabu. Itu cinta terlarang. Lebih terlarang lagi mencintai (dalam arti cinta romantik) kepada ibu, ayah, anak, saudara kandung, dan saudara sedarah lainnya. Bahkan, perempuan yang mencintai pria jauh lebih tua juga kurang diterima, begitupun sebaliknya. Misalnya anak gadis belasan tahun menikah dengan bapak-bapak umur 60 tahun. Pasti bakal dicurigai hubungannya.

Bagaimana cinta sesama jenis? Nah, dalam hal ini terjadi perbedaan antar budaya dalam menyikapinya. Secara umum, di Amerika Serikat, Perancis, Jerman, dan beberapa negara lain, cinta seperti itu sah-sah saja. Bahkan Belanda telah membuat undang-undang yang memungkinkan pernikahan sesama jenis. Sementara itu, di Indonesia umumnya masyarakat masih mengecam cinta sesama jenis. Mereka yang mengalaminya jadi enggan menunjukkan diri. Namun ke depan, agaknya masyarakat akan lebih terbuka dengan fenomena tersebut.

Cinta secara umum tidak hanya mempengaruhi sektor privat. Ia juga mempengaruhi sektor publik. Banyak kehidupan ekonomi didorong oleh adanya cinta. Misalnya, Anda melakukan kegiatan ekonomi tertentu karena cinta. Anda membeli hadiah untuk yang Anda cintai, adalah salah satunya. Namun, bukan itu kegiatan ekonomi sebenarnya. Kegiatan ekonomi yang secara langsung didorong cinta adalah produksi barang dan jasa untuk para pecinta. Mulai dari penerbitan buku-buku cinta, barang-barang bertema cinta, cokelat (yang identik dengan kue cinta), kebun bunga, percetakan dan sebagainya.

Salah satu kegiatan ekonomi yang banyak mendorong kegiatan ekonomi masyarakat adalah saat hari Valentine pada tanggal 14 Februari setiap tahunnya. Hari itu ditasbihkan sebagai hari milik cinta. Umumnya anak muda saat ini merayakannya. Mulai dari memberi hadiah-hadiah spesial pada yang dicintai, ikut dalam berbagai acara musik dan hiburan, melakukan perjalanan bersama, sampai makan di restoran nan romantis. Semuanya mendorong naiknya volume perdagangan. Pada saat Valentine Day, banyak produksi barang dikeluarkan untuk menyambutnya. Salah satu yang paling diuntungkan adalah produsen cokelat dan bunga mawar, sebab keduanya telah diidentikkan sebagai kue cinta dan bunga cinta. Penjualan keduanya meningkat sangat tajam. Hampir seluruh pusat perbelanjaan mempersiapkan secara khusus barang-barang untuk hari Valentine.

Anda juga pasti tahu, industri hiburan umumnya digerakkan oleh tema cinta. Hampir semua lagu bertema cinta. Sangat jarang ada lagu populer yang tidak bertema cinta. Sepertinya tema cinta tidak habis-habisnya digali. Coba Anda cari lagu yang tidak bertema cinta, Anda akan menemukannya sedikit sekali dibandingkan yang bertema cinta.

Pun film-film, drama dan opera produksi manapun, hampir selalu bertema cinta. Entah itu buatan India, Hongkong, Jepang, Perancis, Hollywood, sampai Iran. Jikapun cerita intinya bukan cinta, adegan cinta biasanya tetap dimasukkan di sana. Sebagai catatan, dari 10 film terlaris sepanjang masa di seluruh dunia, hampir semuanya memasukkan tema cinta di dalamnya. Tiga film terlaris, mulai Titanic (1997) yang menghasilkan $1,835,300,000, lalu The Lord of the Rings : The Return of the King (2003) yang menghasilkan $1,129,219,252, kemudian Pirates of the Caribbean : Dead Man’s Chest (2006), yang menghasilkan $1,060,332,628, adakah yang tanpa cinta?

Selamat bercinta!

0 komentar:


Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger and Free Ebook