Selasa, 23 Desember 2008

Apakah taksonomi bohong?

Segala sesuatu bisa digolong-golongkan berdasarkan tipenya. Begitu kata ahli taksonomi. Misalnya penggolongan manusia. Anda tahu bahwa manusia adalah spesies yang diberi nama ilmiah Homo sapiens. Spesies manusia tergolong kelompok lebih besar yang diberi nama primata. Termasuk ke dalam kelas primata adalah orang utan, gorila, simpanse, dan semacamnya. Kaum primata lalu digolongkan ke dalam kelompok mamalia. Termasuk dalam kelas mamalia adalah semua mahluk hidup yang menyusui, seperti kambing, sapi, unta, sampai paus. Mamalia tergolong kelompok lebih besar yakni mahluk hidup bertulang belakang (vertebrata). Termasuk dalam vertebrata adalah ikan-ikanan, burung, dan reptil. Pada akhirnya, terdapat kelompok yang mewadahi semua mahluk hidup, yakni kelompok mahluk hidup itu sendiri.

Lantas apa hubungannnya dengan bohong? Begini, jika diandaikan bohong itu kambing. Maka ada jenis-jenis bohong sebagaimana ada tipe-tipe kambing. Bohong bisa dipecah-pecah ke dalam jenis-jenis tertentu berdasarkan kriteria tertentu. Bohong pun bisa dikategorikan dalam kelompok yang lebih besar. Bohong merupakan bagian dari perilaku sosial manusia. Perilaku sosial merupakan bagian dari perilaku manusia. Begitulah, bohong hanya merupakan bagian dari sesuatu (perilaku sosial) dan bisa dibagi ke dalam beberapa jenis (berdasarkan kriteria tertentu).

Pada bab 1 di atas, kita telah membahas penggolongan perilaku bohong berdasarkan perspektif eksternal yaitu penggolongan berdasarkan perspektif di luar dirinya. Ibarat mobil, kategorinya berdasarkan sesuatu di luar mobil itu sendiri. Misalnya berdasarkan tahun pembuatan, negara asalnya, perusahaan pabrikannnya dan semacamnya. Kategori internal mestinya adalah jenis-jenis mobil berdasarkan bentuk, misalnya bus, truk, traktor, sedan dan semacamnya, atau berdasarkan struktur penyusun mobil, misalnya mesinnya, rangkanya, dan lain-lain. Terkait dengan bohong, setidaknya terdapat empat penggolongan yang bisa dilakukan, yakni mengkategorikan bohong berdasarkan sumbernya, berdasarkan pelaku dan korban, berdasarkan motivasinya, dan berdasarkan cara informasi bohong disebarkan.

Bagaimana dengan klasifikasi bohong berdasarkan keadaan internal? Inilah yang disebut taksonomi bohong, yakni menggolongkan bohong ke dalam ciri internal bohong itu sendiri. Bohong memiliki ciri-ciri, dan ciri-cirinya inilah yang dijadikan dasar dalam menggolong-golongkan bohong. Dalam hal ini bohong bisa dikategorikan berdasarkan isi kebohongan, alasan melakukan kebohongan, tipe bohong, dan rujukan (referent) dari kebohongan.

0 komentar:


Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger and Free Ebook