Selasa, 23 Desember 2008

Apakah detektor kebohongan itu?

Anda tentu sering mendengar mengenai detektor kebohongan atau lie detector. Diyakini bahwa jika seseorang diuji menggunakan alat itu maka akan diketahui seseorang itu berbohong atau tidak. Tetapi apakah benar seperti itu? Jika benar, seperti apa cara kerjanya?

Detektor kebohongan adalah sebuah poligraph yang mengukur perubahan fisiologis tubuh pada saat menjawab ‘ya’ atau ‘tidak’ atas beberapa pertanyaan yang diajukan. Alat tersebut mengukur pola pernafasan, tekanan darah, denyut nadi, perubahan elektrolit pada kulit yang menunjukkan adanya keringat atau tidak, dan perubahan nada suara. Asumsinya, jika seseorang berbohong maka ia akan mengalami beberapa perubahan fisiologis. Jika tidak berbohong maka juga tidak terjadi perubahan fisiologis.

Pemakaian detektor pernah digunakan secara masif pada tahun 80-an sampai 90-an tapi kini penggunaannya sangat dibatasi. Mengapa? Karena detektor kebohongan ternyata menimbulkan masalah. Mereka yang gugup pada saat menghadapi detektor kebohongan, meskipun berkata jujur, akan tetap dikatakan sebagai pembohong oleh mesin tersebut, sebab tekanan denyut jantung, nada suara, serta tekanan darahnya meningkat akibat kegugupan. Sebaliknya mereka yang terlatih berbohong atau aktor-aktor yang handal akan selalu lolos dikatakan sebagai orang jujur karena piawai dalam mengatur perubahan fisiologis yang terjadi, bahkan meskipun menceritakan kebohongan yang sangat besar.

0 komentar:


Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger and Free Ebook